Bagi beberapa orangtua, menidurkan anak adalah perjuangan yang memakan waktu berjam-jam. Sementara beberapa lainnya harus banun tengah malam untuk membantu anak mereka kembali tidur. Masalah anak tidak bisa tidur nyenyak adalah sesuatu hal yang menakutkan yang sering membuat orang tua stres dan cemas.
Terlebih, anak memerlukan waktu tidur yang cukup, untuk menunjang tumbuh kembangnya. Lantas, apa yang jadi penyebab anak tidak bisa tidur di malam hari?
Table of Contents
TogglePenyebab Anak Tidak Bisa Tidur
Dengan mengidentifikasi hampir 60 faktor yang dapat berperan, dari 98 penelitian. Sepuluh dari faktor-faktor tersebut didukung dalam beberapa penelitian yang ketat. Faktor-faktor ini termasuk dalam tiga “lensa” yang dapat digunakan untuk memahami dari mana masalah tidur anak-anak berasal, yakni biologis, psikologis, dan lingkungan. Berikut ini dijelaskan satu-persatu:
1. Faktor Biologis
Ada dua alasan mengapa anak-anak mengembangkan masalah tidur yang berasal dari faktor biologis mereka, yaitu temperamen dan usia. Temperamen, atau watak, adalah kepribadian yang dimiliki seseorang. Bayi yang tampak lebih rewel atau mudah tersinggung akan kesulitan merespon perubahan dan mungkin tidak mudah beradaptasi.
Bayi dengan tipe temperamen seperti ini kemungkinan besar akan mengalami masalah tidur di masa kanak-kanak. Seiring bertambahnya usia anak, mereka cenderung tidak mengalami masalah tidur. Ini mungkin karena otak mereka dapat mengelola proses yang diperlukan untuk menenangkan diri di malam hari dengan lebih baik, atau karena mereka lebih mandiri dalam rutinitas sebelum tidur.
2. Faktor Psikologis
Peneliti menemukan enam alasan psikologis anak-anak mengembangkan masalah tidur. Tiga di antaranya terkait dengan bagaimana anak-anak bertindak dan merasa, dan tiga lainnya terkait dengan interaksi keluarga. Anak-anak dengan rutinitas waktu tidur yang konsisten cenderung mengalami lebih sedikit masalah tidur dibandingkan mereka yang rutinitasnya tidak konsisten.
Anak-anak dengan masalah kesehatan mental cenderung memiliki lebih banyak masalah tidur, meskipun tidak ada diagnosisnya. Ada dua kelompok masalah yang terkait dengan masalah tidur, yaitu masalah internal (seperti kecemasan dan depresi) dan masalah eksternal (masalah dengan mengikuti aturan dan fokus).
Masalah internal dapat membuat anak lebih sulit untuk tenang dan tertidur, karena tingkat stres yang lebih tinggi. Sementara masalah eksternal dapat membuat aturan dan rutinitas lebih sulit untuk diikuti oleh anak-anak, yang kemudian membuat lebih sulit untuk tidur.
Cara anak-anak dan orang tua berinteraksi juga memiliki peranan penting. Pada malam hari, orang tua yang menemani anaknya hingga tertidur cenderung memiliki anak yang mengalami gangguan tidur. Sebab, orangtua menjadi isyarat agar anak tertidur. Jadi, ketika seseorang anak terbangun di tengah malam dan mom tidak ada di sana, sulit baginya untuk kembali tertidur.
3. Faktor Lingkungan
Pertama, lebih banyak penggunaan ponsel dikaitkan dengan lebih banyak masalah tidur. Ini terutama terutama terjadi ketika anak-anak menggunakan ponsel di kamar tidur mereka atau mendekati waktu tidur. Layar ponsel dapat mencegah hormon tidak melakukan tugasnya, yaitu menyebabkan kantuk.
Bermain ponsel juga dapat membuat pikiran anak-anak tetap waspada, terutama jika mereka sedang bermain game atau menonton acara yang menarik.
Kedua, keluarga dengan pendapatan rendah dan pendidikan rendah cenderung memiliki anak dengan masalah tidur. Ini mungkin bukan akibat langsung dari pendapatan atau pendidikan, tetapi dampak dari keadaan ini, seperti tinggal di lingkungan yang bising atau memiliki orangtua dengan jadwal yang tidak teratur.
Faktor-faktor tersebut memberikan penjelasan utama mengapa masalah tidur terjadi, tetapi tidak terbatas pada itu. Tentunya ada banyak faktor lain yang mungkin bisa jadi penyebab, seperti kondisi tubuh anak yang terlalu lelah, atau mungkin ada gejala gangguan kesehatan yang dirasakan anak.
Cara Megatasi Bayi Susah Tidur di Malam Hari
Bayi yang rewel tidak mau tidur adalah tantangan bagi orang tua. Namun, ada beberapa cara yang dapat membantu mengatasi masalah ini, yaitu:
1. Ajarkan Bayi Perbedaan Siang dan Malam
Orang tua bisa mulai mengajarkan perbedaan siang dan malam pada bayi. Caranya cukup mudah. Di siang hari, buka tirai kamar, ajak bermain, dan jangan khawatir suara aktivitas keseharian saat si kecil tidur siang. Biarkan bayi mendengarkan suara-suara dari aktivitas sehari-hari. Sedangkan di malam hari, bantu mereka memahami bahwa ini adalah waktu tidur dengan cara:
- Berikan pencahayaan yang redup pada kamar bayi.
- Tidak banyak berbicara dan bersuara pelan.
- Tidurkan bayi setelah ,ereka makan.
- Tidak Mengganti popok ketika si kecil mulai terlelap kecuali jika memang diperlukan.
Tidak bermain dengan bayi.
Seiring berjalannya waktu, si kecil punakan paham bahwa malam hari merupakan waktu untuk tidur.
2. Buat Rutinitas Sebelum Tidur
Membuat rutinitas sebelum tidur dapat membantu mengatasi masalah bayi susah tidur. Berikut adalah beberapa rutinitas yang dapat dilakukan sebelum bayi tidur:
- Mengganti popok sebelum tidur.
- Membaca cerita
- Memutar musik
- Memijat bayi dengan lembut.
Penting untuk menjaga rutinitas ini secara konsisten setiap malam. Dengan begitu, bayi akan belajar mengenali pola dan tanda-tanda bahwa waktu tidur telah tiba.
3. Pahami Tanda Bayi Mengantuk
Jika Mom melihat tanda-tanda kelelahan atau mengantuk pada bayi, segera tidurkan si kecil di tempat tidur. Tanda-tanda bayi mengantuk dapat terlihat dari gerak-gerik mereka seperti menguap, mengucek mata, bahkan menangis. Pastikan Mom tidak menunda untuk menidurkan bayi karena jika bayi terlalu lelah, mereka justru akan semakin susah untuk tidur.
4. Buat Bayi Nyaman untuk Tidur
Salah satu penyebab bayi susah tidur adalah rasa tidak nyaman yang mereka alami. Oleh karena itu, Mom perlu memastikan kenyamanan bayi sebelum tidur.
Berikut adalah hal yang perlu dilakukan untuk membuat bayi merasa nyaman:
- Pastikan bayi tidak kedinginan atau merasa kepanasan
- Berikan pakaian yang sesuai dengan suhu ruangan untuk menjaga bayi tetap hangat.
- Posisikan bayi telentang agar terhindar dari kesulitan bernafas.
- Pastikan mereka mendapatkan ASI yang cukup sebelum tidur.
- Segera berikan ASI jika mereka terbangun dalam ruangan redup agar mereka mudah tertidur kembali.
5. Mandikan air hangat
Memandikan si Kecil dengan air hangat bisa menjadi cara menidurkan bayi yang susah yidur berikutnya. Sebab, air hangat bisa membuat badan si Kecil rileks, sehingga ia akan merasa nyaman sebelum tidur. Mandi dengan air hangat juga bisa membuat badan lebih bersih, sehingga tidak ada keringat dan sisa kotoran yang menempel.
6. Berikan pakaian yang nyaman
Sama seperti orang dewasa, bayi juga bisa merasakan mana pakaian yang nyaman dan tidak untuk dirinya sendiri. Jika Mom ingin si Kecil tidur lebih nyaman dan pulas, cobalah berikan pakaian yang nyaman sebelum tidur. Selain itu, Mom bisa memilih popok yang mudah menyerap cairan untuk mengantisipasi saat si Kecil buang air kecil di malam hari. Cara menidurkan bayi yang susah tidur supaya si Kecil tidak terganggu.
Kesimpulan
Demikian pembahasan mengenai penyebab bayi sudah tidur dan cara mengatasinya. Dengan memahami penyebab-penyebab yang mendasari bayi susah tidur dan cara mengatasinya, Mom dapat membantu si kecil untuk tidur nyenyak di malam hari. Namun jika Mom atau si kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Mom bisa memberikan produk-produk yang berbahan alami seperti, mommy time. Produk yang dimiliki oleh mommy time dapat meminimalkan resiko terjadi suatu hal yang tidak diinginkan oleh anak. Beli sekarang produk mommy time di Organium Store.