Apa Itu Diabetes? Gejala, Jenis, Penyebab, Faktor & Cara Pengobatannya

Apa Itu Diabetes? Gejala, Jenis, Penyebab, Faktor & Cara Pengobatannya

Kadar gula dalam tubuh mempunya peranan krusial untuk menjaga kesehatan tubuh manusia secara menyeluruh. Gula atau glukosa adalah sumber energi utama untuk sel tubuh manusia.

Jika kadar gula dalam tubuh seseorang memiliki jumlah yang terlalu tinggi atau rendah maka dapat menyebabkan kesehatan tubuh orang tersebut akan terganggu, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Tingginya kadar gula pada tubuh manusia dapat menimbulkan gangguan kesehatan berupa penyakit diabetes. Simak artikel lengkapnya dibawah ini yah

Apa itu Diabetes ?

Diabetes atau yang umumnya dikenal dengan penyakit gula darah tinggi merupakan penyakit kronis jangka panjang yang ditandai dengan meningkatnya gula darah atau glukosa dalam darah yang melampaui nilai normal.

Meningkatnya kadar gula dalam darah disebabkan tubuh pengidap diabetes tidak lagi bisa menyerap gula ke dalam sel serta merubahnya menjadi energi. Sehingga menghasilkan penumpukan gula berlebih pada aliran darah dalam tubuh. Jika peningkatan gula darah atau diabetes tersebut tidak dikontrol dengan baik maka bisa memberikan dampak buruk bagi tubuh, termasuk menimbulkan kerusakan pada berbagai organ serta jaringan dalam tubuh. Kerusakan tersebut dapat menyerang organ seperti jantung, mata, ginjal, serta saraf.

Idealnya tubuh manusia dengan kondisi normal memiliki kadar gula darah yaitu kurang dari 100 mg/dL. Jika kadar gula darah sudah mencapai 100-125 mg/dL maka termasuk dalam status prediabetes. Sedangkan jika kadar gula darah sudah mencapai 126 mg/dL ke atas maka termasuk dalam status diabetes. Umumnya tingginya kadar gula darah dalam tubuh dikenal sebagai hiperglikemia.

Gejala Diabetes

Umumnya akan timbul gejala yang bervariasi antara satu pengidap dengan pengidap diabetes lainnya. Karena gejala yang timbul akan tergantung pada jenis serta seberapa parah penyakit gula yang diidapnya.

Namun secara umum gejala yang akan timbul pada seseorang yang terjangkit penyakit diabetes, baik diabetes tipe satu ataupun diabetes tipe dua dapat dirincikan sebagai berikut:

  • Meningkatnya rasa haus,
  • Meningkatnya intensitas untuk buang air kecil,
  • Merasa mudah lelah dimana rasa lelah tersebut dirasakan secara terus-menerus,
  • Mengalami gangguan penglihatan seperti pandangan mata yang buram atau samar,
  • Mengalami infeksi pada tubuh secara terus menerus, yang biasanya dialami pada bagian tubuh tertentu seperti gusi, kulit, ataupun area vagina (khusus wanita),
  • Mengalami penurunan berat badan secara tiba-tiba serta tidak diketahui penyebabnya,
    Terdapat keton pada urine, keton merupakan produk sampingan yang dihasilkan dari pemecahatan otot serta lemak yang terjadi jika tidak terdapat cukup insulin dalam tubuh).

Jika merasakan salah satu atau sejumlah gejala yang telah disebutkan diatas, maka segeralah memeriksakan diri ke dokter agar dapat memperoleh perawatan yang tepat sedari dini sehingga dapat meminimalisir terjadinya komplikasi penyakit dari diabetes.

Jenis Diabetes

Secara umum, penyakit diabetes terbagi menjadi dua jenis utama, terdiri dari :

Diabetes tipe 1

Jenis ini merupakan termasuk dalam penyakit autoimun dimana sistem imun atau kekebalan tubuh akan menyerang serta menghancurkan sel-sel pankreas yang berperan dalam menghasilkan insulin. Sehingga menyebabkan tubuh tidak mampu untuk memproduksi insulin sama sekali. Maka kadar glukosa dalam darah akan meningkat. Belum ditemukan secara pasti apa yang menyebabkan seseorang dapat mengidap penyakit ini, namun terdapat kemungkinan bahwa penyakit ini berkaitan dengan faktor genetic serta faktor lingkungan.

Diabetes tipe 2

Jenis diabetes ini paling umum terjadi yaitu dengan persentase 90-95 persen. Penyakit ini terjadi saat sel-sel dalam tubuh kurang sensitif terhadap insulin sehingga menyebabkan tubuh pengidapnya tidak mampu membuat insulin yang cukup bagi tubuh atau sel-sel tubuh pengidapnya tidak akan memberikan respons insulin dengan normal. Hal tersebut menyebabkan insulin yang diproduksi tubuh tidak dapat dipakai dengan baik.

Diabetes gestasional

Umumnya diabetes jenis ini dialami oleh ibu hamil. Penyebab penyakit ini yaitu perubahan hormon selama masa kehamilan. Namun biasanya kadar gula darah pengidap diabetes jenis ini akan kembali seperti normal setelah melakukan persalinan.

Penyebab Diabetes

Diabetes disebabkan karena terdapat gangguan dalam tubuh dimana tubuh tidak lagi mampu menggunakan glukosa darah ke dalam sel tubuh. Sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan glukosa dalam darah.

Pada penyakit diabetes tipe 1, gangguan dalam tubuh terjadi disebabkan karena sistem kekebalan tubuh yang idealnya menyerang bakteri atau virus berbahaya dalam tubuh namun malah menghancurkan sel-sel pankreas yang berperan dalam menghasilkan insulin. Hal tersebut menyebabkan tubuh tidak mampu menghasilkan insulin yang akhirnya menimbulkan penumpukan gula dalam darah dan memicu rusaknya berbagai organ dalam tubuh.

Insulin merupakan hormon alami yang dihasilkan pada organ pankreas. Insulin memiliki fungsi utama yaitu untuk membantu tubuh dalam mengendalikan kadar gula dalam darah dan mengelola glukosa menjadi sumber energi melalui sel otot, lemak, serta hati.

Berbeda dengan diabetes tipe 1 yang tidak mampu memproduksi insulin, pada penyakit diabetes tipe 2 terjadi resistensi insulin. Resistensi insulin merupakan kondisi dimana tubuh mampu untuk memproduksi insulin dengan normal namun insulin tersebut tidak bisa digunakan oleh tubuh dengan normal.

Faktor Risiko Gula Darah Tinggi/Diabetes

Beberapa rincian faktor risiko untuk penyakit diabetes tipe 1, sebagai berikut :

  • Faktor Riwayat Keluarga atau Keturunan
    Pada faktor ini, seseorang akan memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain untuk terkena diabetes tipe 1 jika terdapat salah satu atau sejumlah anggota keluarga yang memiliki penyakit yang sama, karena berkaitan dengan gen tertentu.
  • Faktor Geografi
    Pada faktor ini, letak wilayah seseorang tinggal memiliki peranan utama dalam menentukan tinggi rendahnya seseorang untuk mengidap diabetes tipe 1. Contohnya orang yang bertempat tinggal pada negara yang jauh dari garis khatulistiwa memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengidap diabetes tipe 1. Hal tersebut dikarenakan tubuh kurang mendapatkan vitamin D yang biasanya didapatkan dari sinar matahari sehingga memicu seseorang terkena penyakit autoimun.
  • Faktor Usia
    Umumnya pada anak-anak dengan rentang usia yaitu 4-7 tahun serta rentang usia 10-14 tahun ditemukan mengidap penyakit diabetes tipe 1.
  • Faktor Pemicu Lainnya
    Faktor pemicu lainnya, contohnya seperti anak usia terlalu dini dalam mengkonsumsi susu sapi, gluten serta sereal sebelum memasuki usia 4 bulan/setelah 7 bulan, air yang mengandung natrium nitrat, mengidap penyakit kuning sejak lahir, serta anak dari ibu yang memiliki riwayat preeklampsia.

Beberapa rincian faktor risiko untuk penyakit diabetes tipe 2, sebagai berikut :

  • Memiliki berat badan berlebih/obesitas
  • Mengalami tingginya distribusi lemak perut
  • Memiliki gaya hidup yang kurang aktif serta beraktivitas/olahraga
  • Memiliki riwayat keluarga yang mengidap diabetes tipe 2
  • Umumnya ditemukan bahwa seseorang dengan ras kulit hitam, Native American, serta Asia-Amerika, Hispanik memiliki jumlah pengidap diabetes tipe 2 yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan orang-orang dengan ras kulit putih.
  • Terjadi pada orang dengan usia lebih dari 45 tahun, namun tidak memungkiri bahwa penyakit diabetes tipe 2 dapat diidap oleh orang yang berusia kurang dari 45 tahun, Memiliki kondisi prediabetes,
  • Memiliki Riwayat diabetes pada saat hamil, Seorang wanita yang memiliki sindrom ovarium polikistik, umumnya ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, terjadi pertumbuhan rambut tubuh yang berlebihan, serta obesitas.
  • Diagnosis Diabetes
    Umumnya selain diabetes tipe 1 yang gejalanya bisa muncul dengan tiba-tiba, gejala diabetes akan muncul dan berkembang secara bertahap.

Namun orang-orang yang memiliki risiko terjangkit penyakit ini dianjurkan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, sebab diabetes merupakan penyakit yang biasanya tidak terdiagnosis saat awal kemunculannya. Diutamakan bagi orang-orang sebagai berikut :

  • Orang yang memiliki usia diatas 45 tahun
  • Wanita yang sempat mengidap diabetes gestasional
  • Memiliki indeks massa tubuh atau BMI lebih dari 25
  • Memiliki diagnosa mengidap prediabetes.

Tes gula darah adalah tes pemeriksaan yang harus dilaksanakan guna menentukan diagnosis diabetes tipe 1 atau diabetes tipe 2. Tes gula darah akan menghasilkan hasil pengukuran gula darah yang dapat menentukan seseorang mengidap diabetes atau tidak.

Beberapa metode dalam tes gula darah diantaranya sebagai berikut:

  1. Tes gula darah, memiliki tujuan guna mengukur kadar gula dalam darah pada jam tertentu secara acak. Seseorang berstatus diabetes jika mendapat hasil kadar gula 200 mg/dL atau lebih.
  2. Tes gula darah puasa, memiliki tujuan untuk mengukur kadar gula dalam darah pada saat pasien berpuasa dalam kurun waktu 8 jam. Jika kadar gula kurang dari 100 mg/dL maka berstatus normal. Jika kadar gula darah di antara 100-125 mg/dL maka berstatus prediabetes. Jika kadar gula darah 126 mg/dL atau lebih maka berstatus diabetes.
  3. Tes toleransi glukosa, memiliki tujuan untuk mengukur kadar gula dalam darah pada saat pasien berpuasa dalam kurun waktu semalaman. Pasien akan meminum larutan gula khusus dan sampel darah akan diambil setelah 2 jam sejak minum larutan gula tersebut. Jika kadar gula darah 140 mg/dL maka berstatus normal. Jika kadar gula 140-199 mg/dL maka berstatus prediabetes. Jika kadar gula 200 mg/dL atau lebih maka berstatus diabetes.

Cara Pengobatan Diabetes

1. Obat-Obatan

Untuk jenis diabetes tipe 1, dibutuhkan terapi insulin untuk mengatur gula darah sehari-hari. Selain itu, pengobatan bisa dilakukan melalui transplantasi pancreas guna mengganti pancreas yang telah rusak. Jika telah melakukan transplantasi maka tidak diperlukan lagi terapi insulin tetapi tetap konsumsi obat imunosupresif dengan rutin.

Untuk jenis diabetes tipe 2, dibutuhkan obat-obatan serta vitamin guna menurunkan produksi glukosa dari hati serta membantu tubuh untuk mengelola insulin dengan efektif. Sehingga dapat menghindari terjadinya komplikasi.

2. Perubahan Pola Hidup

Perubahan pola hidup harus dilakukan guna mengendalikan kadar gula dalam tubuh pengidap diabetes. Ini dapat dilakukan dengan mengatur pola makan melalui memperbanyak konsumsi sayur, buah, protein yang terkandung dalam biji-bijian.

Kesimpulan

Mengkonsumsi produk dari Organium dapat menjadi solusi bagi penderita diabetes untuk memenuhi konsumsi pola hidup sehat karena setiap produknya terbuat dari bahan yang organik, vegan friendly dimana setiap kandungannya terbuat dari tumbuhan yang kaya akan nutrisi, vitamin serta mineral yang tinggi.

Melalui produk Organium pengidap diabetes dapat memenuhi kebutuhan peningkatan kekebalan hidup atau sistem imun, menurunkan berat badan, diabetes, kanker serta penyakit lainnya karena terbuat dari berbagai produk organik dengan tidak mengandung gula tambahan, bebas gula, terbuat dari tumbuhan serta keto friendly yang dapat menurunkan kadar gula serta kolesterol, dan mengontrol gula darah.

Penuhi kebutuhan gizi, vitamin, mineral serta serat harian anda tanpa khawatir peningkatan kadar gula darah dengan mengkonsumsi berbagai produk dari Organium. Segera kunjungi store organium yang berlokasi di Jalan Panjang Kedoya Utara No.21 atau melalui website resmi kami Organium.id