Liver atau hati adalah organ vital yang berfungsi untuk menyaring dan membuang racun, mengatur proses pembuangan darah, memproduksi albumin dan empedu, serta mendukung proses pencernaan dan metabolisme. Jika liver terserang penyakit, metabolisme tubuh dapat terganggu dan racun akan menumpuk di dalam tubuh. Ada lebih dari 100 jenis penyakit liver. Jika terdeteksi sejak dini dan segera di tangani, penyakit hati, seperti hepatitis dan perlemakan hati, dapat diobati sehingga resiko terjadinya komplikasi bisa di kurangi.
Namun, jika penyakit tersebut tidak segera diobati, liver bisa terserang penyakit yang lebih berat, seperti sirosis, kanker hati, sampai gagal hati. Pada kondisi ini, ciri-ciri penyakit liver yang sudah parah mulai muncul dan dapat mempengaruhi fungsi tubuh. Untuk itu, yuk ketahui apa itu liver! Apakah menyebabkan kematian? Simak penjelasannya di bawah ini.
Sumber: Fakultas Hukum UMSU
Table of Contents
ToggleApa itu Penyakit Liver?
Liver disease atau penyakit liver merupakan gangguan kesehatan yang terjadi karena adanya kerusakan pada organ hati. Umumnya, seseorang dapat dikatakan menderita penyakit ini jika kerusakan sel-sel dalam organ hatinya telah mencapai 75%.
Penyakit hati dapat menyebabkan penurunan fungsi hati yang perkembangan penyakitnya melalui beberapa tahap, diantaranya:
- Tahap 1:
kondisi yang terjadi ketika terdapat peradangan pada sel-sel hati sehingga menyebabkan jaringan hati menjadi lunak dan membengkak. - Tahap 2:
pada tahap ini, jaringan liver mulai terjadi fibrosis atau pembentukan jaringan parut sehingga turut mempengaruhi fungsi hati. - Tahap 3:
tahapan yang ditandai dengan sirosis atau kerusakan parah karena adanya penumpukan jaringan parut pada hati dan sudah berlangsung lama. Pada tahap ini, hati sudah tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat menimbulkan gejala yang lebih serius. - Tahap 4:
kondisi ketika fungsi hati telah hilang sepenuhnya atau dikenal dengan gagal hati. Pada tahap ini, kerusakan hati sudah bersifat terminal atau tidak dapat disembuhkan lagi sehingga memerlukan penanganan khusus, salah satunya adalah transplantasi hati.
Baca Juga: Gejala dan Penyebab Gangguan Pencernaan yang Perlu Diwaspadai
Jenis – Jenis Penyakit Liver
Terdapat beragam jenis penyakit yang dapat mempengaruhi fungsi liver di dalam tubuh, di antaranya:
Hepatitis
Hepatitis adalah kondisi medis berupa peradangan pada hati. Berdasarkan penyebabnya, hepatitis dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Hepatitis A: hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Umumnya, hepatitis jenis ini dapat menyebar melalui feses dan komunikasi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi virus HAV.
- Hepatitis B: peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat ditularkan melalui hubungan seksual, cairan tubuh, luka terbuka, dan transfusi darah. Selain itu, ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis B juga dapat menularkan ke janin dalam kandungan.
- Hepatitis C: hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV).
- Hepatitis D: peradangan hati yang terjadi karena infeksi virus hepatitis delta (HDV). Penyakit ini hanya dapat terjadi pada seseorang yang juga mengidap penyakit infeksi HBV. Meski jarang terjadi, hepatitis D perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang serius.
- Hepatitis E: peradangan hati yang terjadi karena infeksi virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E dapat menyebar dengan mudah pada lingkungan dengan sanitasi yang buruk.
Fatty Liver Disease
Fatty liver disease atau perlemakan hati adalah kondisi yang terjadi ketika hati mengandung lemak yang terlalu tinggi sehingga mengakibatkan peradangan pada hati yang berkembang menjadi jaringan parut permanen. Penyakit ini sering ditemukan pada orang yang obesitas. Kondisi ini dapat berkembang menjadi sirosis hati yang beresiko menimbulkan kanker hingga mengancam nyawa.
Adapun sejumlah gejala umum dari fatty liver disease diantaranya:
- Sakit perut sebelah kanan atas.
- Berat badan menurun tanpa alasan yang jelas.
- Edema pada kaki dan perut.
- Perut kembung.
- Nafsu makan menurun.
- Penyakit kuning.
Baca Juga: Mengenal Diabetes Gestasional: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Inherited Liver Disease
Inherited liver disease atau penyakit liver yang diturunkan adalah kondisi medis yang disebabkan oleh kelainan genetik sehingga dapat mengganggu fungsi hati dalam tubuh. Adapun dua jenis inherited liver disease yang umum terjadi adalah defisiensi alfa-1 antitripsin dan hemokromatosis.
Sirosis hati
Sirosis hati adalah kondisi ketika terbentuknya jaringan parut pada hati yang bersifat kronis. Kebiasaan konsumsi minuman beralkohol dan infeksi hepatitis jangka panjang menjadi penyebab utama terjadinya sirosis hati.
Sirosis hati termasuk kondisi serius karena dapat memicu terjadinya gagal hati. Karena itu, penderita sirosis hati dianjurkan untuk menjalani pola hidup sehat, menerapkan diet rendah garam, serta mengkonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter guna mencegah komplikasi yang lebih serius.
Kanker hati
Kanker hati adalah masalah kesehatan berupa pertumbuhan sel yang abnormal pada hati. Beberapa jenis kanker hati yang umum terjadi diantaranya hepatocellular carcinoma (HCC), cholangiocarcinoma, dan hepatoblastoma. Kondisi ini kerap menjadi komplikasi dari hepatitis B dan C dalam jangka waktu panjang.
Penyakit Liver Kolestasis
Penyakit liver akibat kolestasis dapat disebabkan oleh berkurangnya atau tersumbatnya cairan empedu dari hati sehingga menyebabkan penumpukan bilirubin dan menimbulkan penyakit kuning.
Hepatitis Toksik
Penyakit hepatitis toksik disebabkan oleh paparan senyawa kimia beracun yang dapat berasal dari obat, suplemen makanan, atau zat kimia lainnya. Beberapa jenis obat yang perlu diwaspadai adalah paracetamol, allopurinol, diclofenac, amoxicillin, isoniazid, dan fenitoin.
Penyakit Liver Terkait Alkohol
Penyakit liver ini disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Alkohol bersifat toksik dan dapat merusak sel-sel hati, terutama ketika penyaringan alkohol dari dalam darah terjadi di hati .
Penyebab Penyakit Liver
Adapun sejumlah faktor yang dapat menyebabkan penyakit liver adalah sebagai berikut:
- Infeksi virus, seperti virus hepatitis.
- Penyakit autoimun yang menyebabkan sistem imun tubuh menyerang sel atau jaringan sehat pada hati.
- Faktor genetik.
- Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
- Pola makan tidak sehat.
- Obesitas.
- Penyalahgunaan obat-obatan.
- Paparan senyawa kimia beracun.
- Pertumbuhan sel kanker.
- Pemakaian jarum suntik bersama orang lain.
- Melakukan tato atau tindikan dengan alat yang tidak steril.
- Hubungan seksual yang tidak aman atau tanpa pelindung.
Gejala Penyakit Liver
Gejala penyakit hati ini sangat bervariasi tergantung pada jenis dan penyebab yang mendasarinya. Namun, sejumlah gejala umum dari gangguan hati adalah sebagai berikut:
- Nyeri perut (terutama di sisi sebelah kanan atas).
- Mual dan muntah.
- Nafsu makan menurun.
- Penurunan gairah seksual.
- Perubahan warna feses menjadi pucat atau kehitaman.
- Menderita sakit kuning.
- Asites atau membengkak dan berisi cairan.
- Warna urine menjadi gelap.
- Kulit menjadi gatal dan mudah memar.
Pengobatan Penyakit Liver
Pengobatan penyakit hati cenderung beragam sesuai dengan penyebab, tingkat keparahan, serta kondisi pasien. Namun, sejumlah tindakan yang umum dilakukan untuk menangani penyakit hati adalah sebagai berikut:
Konsumsi Obat-obatan
Adapun jenis obat-obatan yang diresepkan dokter untuk menangani penyakit liver di antaranya:
Obat diuretik untuk menangani asites.
Antivirus jika penyakit liver disebabkan oleh infeksi virus.
Obat kortikosteroid.
Obat antihipertensi
Protease inhibitor.
Perubahan Gaya Hidup
Sebagai upaya mengendalikan gejala serta mengoptimalkan pengobatan, penderita penyakit liver juga dianjurkan untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Gaya hidup yang dianjurkan untuk penderita penyakit liver di antaranya:
Menghentikan kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
Mengkonsumsi makan sehat dengan gizi seimbang.
Membatasi asupan makanan berlemak tinggi.
Melakukan diet rendah garam pada pasien dengan asites.
Berhenti merokok.
Rutin berolahraga.
Transplantasi Hati
Apabila kerusakan hati sudah cukup parah hingga mencapai tahap gagal hati, dokter dapat menganjurkan transplantasi hati untuk menangani penyakit liver.
Cara Mencegah Penyakit Liver
Liver adalah organ yang berperan penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Hal ini tentu membuat organ ini harus dijaga kesehatannya agar tidak sampai terkena penyakit liver. Untuk mencegah penyakit liver dan menjaga kesehatan organ ini, Anda bisa melakukan tips berikut:
- Jaga berat badan tetap ideal dengan membatasi asupan kalori dan olahraga rutin.
- Konsumsi makanan bergizi seimbang dan menjauhi minuman beralkohol.
- Gunakan kondom saat berhubungan intim dan hindari berganti pasangan seksual.
- Dapatkan imunisasi untuk melindungi hati, yaitu vaksinasi hepatitis B.
- Konsumsi obat-obatan sesuai dosis. Konsultasikan kepada dokter jika ingin mengkonsumsi suplemen herbal, seperti milk thistle, bersamaan dengan obat-obatan.
- Jauhi narkoba, khususnya narkoba suntik yang digunakan bersamaan dengan orang lain. Hindari pula pemakaian jarum yang tidak steril dan bekas pakai.
- Gunakan alat pelindung diri, seperti masker, pakaian berlengan panjang, dan sarung tangan, serta pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik saat menyemprotkan cairan kimia, seperti pembersih rumah tangga, insektisida, fungisida, dan cat.
Penyakit hati merupakan kondisi medis yang dapat mengganggu proses metabolisme tubuh.
Oleh karenanya, masalah kesehatan ini perlu ditangani dengan tepat agar tidak menimbulkan komplikasi serius.
Selain itu, penting juga bagi anda untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check-up secara rutin ke dokter guna memastikan fungsi hati tetap baik. Organ hati yang sudah sakit parah bisa saja rusak secara permanen sehingga tidak bisa kembali sehat seperti semula, berkonsultasilah ke dokter!
Dokter akan memastikan kondisi kesehatan anda saat ini dan melakukan penanganan yang sesuai.