Gangguan pencernaan merupakan merupakan kondisi yang terjadi karena adanya masalah pada salah satu organ pada sistem pencernaan. Sebelumnya perlu diketahui, sistem pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, serta anus. Sementara dalam proses mencerna makanan, ada beberapa organ yang terlibat yaitu pankreas, organ hati, dan kantung empedu. Namun, organ-organ tersebut tidak dilewatkan oleh makanan alias berada di luar saluran pencernaan.
Secara umum, sistem pencernaan berfungsi untuk menerima dan mencerna makanan yang kemudian diubah menjadi nutrisi untuk diserap tubuh. Nutrisi yang diserap kemudian akan disalurkan keseluruh tubuh melalui aliran darah. Selain itu, sistem pencernaan juga bertugas memisahkan dan membuang bagian makanan yang tidak dibutuhkan dan tidak bisa dicerna oleh tubuh. Gangguan pencernaan yang terjadi bisa sangat menyulitkan dan sebaiknya tidak diabaikan. Ada banyak penyebab gangguan pencernaan bisa terjadi. Mulai dari pola makan yang salah, gaya hidup tidak sehat, hingga tanda penyakit tertentu. Pada gangguan pencernaan yang ringan, gejala yang muncul biasanya akan hilang dengan sendirinya atau setelah mengkonsumsi obat. Sementara gangguan pencernaan yang parah harus sangat di waspadai. Sebab, kondisi ini bisa menyebabkan masalah permanen pada sistem pencernaan, salah satunya munculnya jaringan parut esofagus.
Table of Contents
ToggleGangguan pencernaan bisa terjadi pada siapa saja, dan kapan saja.
Ada 5 gejala yang sering menjadi ciri-ciri gangguan pencernaan.
- Rasa tidak nyaman pada area perut. Kondisi ini sering menyebabkan rasa tidak nyaman dan membuat perut terasa sangat penuh atau berat.
- Sering bersendawa, terutama saat makan atau setelah selesai makan. Sendawa yang terjadi umumnya terasa tidak wajar dan bisa sangat mengganggu.
- Terasa aliran makanan kembali ke kerongkongan. Gangguan pencernaan bisa ditandai dengan makanan atau minuman yang sudah dikonsumsi kembali dari perut ke kerongkongan.
- Perut kembung, hal ini juga sering disertai dengan nyeri perut atau perasaan penuh pada bagian tersebut.
- Mual dan muntah. Hal ini juga sering menjadi gejala bahwa kamu mengalami gangguan pada sistem pencernaan.
Penyebab dan Gejala Gangguan Pencernaan
Penyebab dan gejala gangguan pencernaan tergantung pada jenis penyakitnya. Berikut ini akan dijelaskan beberapa jenis gangguan pencernaan beserta penyebab dan gejala yang menyertainya.
Apa Saja Penyakit Gangguan Pencernaan
Berikut adalah penjelasan mengenai sejumlah penyakit atau kondisi yang dapat menjadi penyebab gangguan pencernaan:
Penyakit refluks asam lambung
Refluks asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus (kerongkongan). Kondisi ini terjadi akibat melemahnya cincin otot kerongkongan yang berfungsi mencegah makanan kembali ke kerongkongan setelah masuk ke lambung.
Gejala utama GERD meliputi:
- Rasa seperti terbakar di dada, biasanya setelah makan dan dapat memburuk di malam hari
- Makanan atau asam lambung naik ke bagian atas lambung
- Sensasi mengganjal di tenggorokan
Esofagitis
Adalah peradangan di lapisan kerongkongan, yaitu organ yang berfungsi menyalurkan makanan dari mulut ke lambung. Esofagitis dapat disebabkan oleh kerusakan pada katup kerongkongan, efek samping penggunaan obat, atau infeksi.
Umumnya, esofagitis ditandai dengan gejala berupa:
- Rasa seperti terbakar di dada
- Nyeri saat menelan
- Sulit menelan (disfagia) sehingga makanan terasa tersangkut di tenggorokan
- Nyeri dada
Akalasia
Adalah kondisi ketika saraf di area kerongkongan mengalami kerusakan. Kondisi tersebut menyebabkan otot katup di antara kerongkongan dan lambung kehilangan kelenturan sehingga makanan sulit terdorong ke lambung.
Gejala akalasia dapat berupa:
- Sulit menelan
- Keluarnya makanan atau air liur tanpa disadari
- Nyeri dada yang hilang timbul
Gastritis
Gastritis adalah peradangan di dinding lambung yang dapat terjadi tiba-tiba (akut) atau berlangsung dalam jangka panjang (kronis). Kondisi ini dapat terjadi akibat luka pada dinding lambung.
Gejala utama gastritis adalah:
- Nyeri di perut bagian atas yang dapat memburuk atau membaik setelah makan
- Mual dan muntah
- Perut terasa kembung setelah makan
Tukak lambung
Adalah luka terbuka yang terbentuk di lapisan lambung atau di usus 12 jari (ulkus duodenum). Tukak lambung dapat disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori atau pengguna obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dalam jangka panjang.
Tukak lambung ditandai dengan beberapa gejala, seperti:
- Sakit perut sensasi terbakar
- Rasa cepat kenyang, kembung, atau sendawa
- Mual setelah mengkonsumsi makanan berlemak
Penyakit celiac
Penyakit celiac disebabkan oleh reaksi sistem imun terhadap konsumsi gluten. Pada penderita penyakit celiac, gluten akan memicu reaksi sistem imun di usus halus. Bil kondisi tersebut berlangsung terus menerus, lapisan usus halus dapat rusak dan mengganggu penyerapan nutrisi.
Beberapa gejala penyakit celiac adalah:
- Diare dan sakit perut
- Kelelahan
- Penurunan berat badan
- Perut kembung
Penyakit batu empedu
Penyakit batu empedu terjadi akibat penyumbatan pada saluran empedu. Sumbatan tersebut disebabkan oleh batu hasil pengkristalan kolesterol. Pada beberapa kasus, batu empedu terbentuk dari pengkristalan bilirubin.
Penyakit batu empedu dapat menimbulkan gejala berupa:
- Nyeri di ulu hati yang muncul tiba-tiba dan memburuk dengan cepat
- Nyeri di antara tulang belikat
- Mual atau muntah
Kolesistitis
Kolesistitis adalah peradangan pada kantung empedu. Peradangan dapat terjadi akibat tersumbatnya kantung empedu oleh batu empedu dan tumor, atau karena infeksi. Kondisi tersebut menyebabkan cairan empedu terperangkap di dalam kantung empedu dan memicu peradangan.
Gejala dari kolesistitis yaitu:
- Nyeri yang tidak tertahankan pada bagian kanan atas atau ulu hati
- Nyeri yang menjalar ke bahu atau punggung bagian kanan
- Mual dan muntah
- Demam
Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan pada hati (liver) akibat infeksi virus, penyakit autoimun, penyalahgunaan NAPZA, serta paparan alkohol, obat, atau racun kimia. Gejalanya meliputi:
- Demam
- Kulit dan mata berwarna kuning
- Urine berwarna gelap
- Tinja berwarna pucat
Sirosis
Sirosis adalah terbentuknya jaringan parut di hati yang menyebabkan fungsi hati menurun atau bahkan tidak dapat berfungsi sama sekali. Penyebab sirosis yaitu hepatitis, konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan, dan perlemakan hati.
Sirosis dapat ditandai dengan beberapa gejala berikut:
- Asites
- Muntah dan BAB berdarah
- Kulit dan mata berwarna kuning
- Pembuluh darah kecil yang tampak pada kulit
- Penurunan kesadaran
Pankreatitis
Adalah peradangan pada organ pankreas. Pankreatitis dapat disebabkan oleh penyakit batu empedu atau kecanduan alkohol. Beberapa gejalanya adalah:
- Demam
- Nyeri di bagian atas perut
- Nyeri yang menjalar ke punggung
- Mual dan muntah
Radang usus
Radang usus adalah kondisi ketika lapisan dalam usus mengalami peradangan. Ada dua jenis radang usus, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.
Gejala yang umumnya menandakan radang usus diantaranya:
- Nyeri perut
- Diare kronis
- Berat badan menurun
Divertikulitis
Divertikulitis terjadi ketika kantung divertikula mengalami peradangan. Divertikulum adalah kantong-kantong tidak normal yang biasanya terbentuk di bagian akhir usus besar. Pada beberapa kasus, peradangan dapat disertai dengan infeksi.
Divertikulitis dapat menimbulkan gejala berikut:
- Demam
- Sakit perut
- Mual dan muntah
- Sembelit atau diare
Proktitis
Adalah peradangan pada rektum, yaitu bagian akhir dari usus besar yang tersambung ke anus. Proktitis umumnya terjadi akibat penyakit atau kondisi lain, misalnya penyakit seksual menular, radang usus, atau cedera anus.
Kondisi ini dapat menimbulkan gejala berupa:
- Sering merasa ingin buang air besar (tenesmus)
- Nyeri di perut, rektum, dan anus
- Diare berdarah dan berlendir
- Perdarahan dari rektum
Kanker usus besar
Adalah jenis kanker yang timbul di usus besar. Kanker ini dapat bermula dari tumor jinak yang disebut polip adenoma. Seiring waktu, polip tersebut berkembang menjadi ganas.
Gejala dari kanker usus besar meliputi:
- Perubahan frekuensi buang air besar (BAB) yang terjadi terus-menerus, seperti diare, sembelit, atau perubahan kepadatan tinja
- Perdarahan pada rektum
- Tinja mengandung darah
- Berat badan turun drastis
Fisura ani
Fisura ani adalah luka terbuka pada jaringan yang melapisi anus. Luka dapat terjadi ketika berusaha mengeluarkan tinja yang besar dan keras saat BAB. Kondisi ini sering kali dialami oleh bayi, tetapi bisa terjadi pada semua usia.
Fisura ani dapat ditandai dengan gejala berikut ini:
- Nyeri saat atau setelah BAB
- BAB yang mengeluarkan darah segar
- Robekan yang dapat terlihat pada kulit di sekitar anus
- Gumpalan atau benjolan kecil di kulit dekat fisura ani
Wasir
Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di sekitar atau di dalam anus. Kondisi ini sering kali terjadi akibat sembelit kronis, hamil, atau obesitas.
Wasir bisa menimbulkan gejala berupa:
- Gatal dan nyeri di anus
- Benjolan di sekitar anus
- Perdarahan setelah BAB tanpa rasa nyeri yang ditandai dengan darah merah segar yang meneteskan dari dubur
- BAB terasa tidak tuntas
Kapan harus ke dokter
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala gangguan pencernaan sebagai berikut:
- Nyeri perut yang tidak tertahankan
- Muntah-muntah hebat atau mengandung darah
- Tidak bisa buang angin (kentut)
- Kesulitan makan
- BAB berdarah
- Hilang nafsu makan
- Berat badan turun drastis
Kesimpulan
Keberadaan sistem pencernaan pada manusia sangatlah penting karena bertugas untuk mencerna makanan dan menyalurkan nutrisi ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, proses pencernaan bisa terganggu ketika salah satu organ pencernaan mengalami gangguan. Padahal terdapat beberapa penyakit pada sistem pencernaan yang perlu diwaspadai. Gangguan sistem pencernaan mungkin umum terjadi karena organ-organ inilah yang berhubungan langsung dengan benda luar seperti makanan dan minuman. Seperti Anda tahu, benda-benda luar ini biasanya mengandung banyak bakteri, virus, dan lain sebagainya. Selain itu, tubuh akan terasa tidak nyaman saat gangguan pencernaan terjadi, jadi jangan sepelekan masalah ini.
Sebagai upaya menjaga kesehatan pencernaan, kini tersedia berbagai suplemen alami di Organium Store. Mulai dari Superfood GUT, Superfood Prebiotik, hingga Superfood Probiotik—semuanya dirancang khusus untuk mendukung sistem pencernaan secara menyeluruh.
Seluruh produk Organium bersifat organik dan vegan, sehingga aman dikonsumsi tanpa menyebabkan ketergantungan atau efek samping. Pilihan tepat untuk Anda yang ingin menjaga kesehatan pencernaan secara alami dan berkelanjutan.