Hepatitis adalah peradangan pada hati atau liver yang disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari infeksi virus, penyakit autoimun, penggunaan obat-obatan tertentu, konsumsi alkohol, hingga infeksi cacing hati. Hepatitis terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu A, B, C, D, dan E. Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang perbedaan hepatitis A, B, dan C. Mari simak pembahasan selengkapnya dalam ulasan di bawah ini.
Table of Contents
TogglePerbedaan Hepatitis A, B, dan C Yang Harus Kamu Ketahui
Baik hepatitis A, B, atau C sebenarnya sama-sama berisiko mengganggu kesehatan hati dan bisa berakibat fatal. Namun, apakah anda sudah tahu apa perbedaan hepatitis A, B, dan C? Perbedaan ketiga penyakit tersebut dapat dilihat dari beberapa faktor, mulai dari definisi, penyebab, gejala, hingga pengobatannya. Berikut masing-masing penjelasannya.
Definisi hepatitis A, B, dan C yang pertama dapat dilihat dari definisinya.
Apa itu hepatitis A?
Hepatitis A adalah salah satu jenis hepatitis yang umum terjadi. Kondisi ini jarang berakibat fatal, namun pada beberapa kasus, hepatitis A dapat menyebabkan gagal fungsi hati. Bahkan, pada ibu hamil, kondisi ini bisa memicu kelahiran prematur dan kerusakan hati bayi.
Apa itu hepatitis B?
Hepatitis B adalah peradangan pada organ hati yang perlu lebih diawasi. Pasalnya, virus penyebab hepatitis B dapat menetap di dalam tubuh dan menjadi kronis, hingga berkembang menjadi penyakit berbahaya, seperti kanker hati.
Apa itu hepatitis C?
Hepatitis C adalah salah satu masalah kesehatan yang menyerang organ hati, yaitu, infeksi dan inflamasi pada hati, kondisi yang membutuhkan penanganan dengan segera, karena apabila dibiarkan dalam jangka panjang, berisiko menyebabkan kerusakan pada hati, seperti sirosis dan kanker hati.
Baca Juga: Apa Itu Liver? Ketahui Penyebab & Gejala Gangguan Liver yang Sering Diabaikan
Penyebab Hepatitis Tipe A, B & C
Mengetahui penyebab kedua penyakit ini juga akan membuat Anda memahami perbedaan hepatitis A, B dan C. Berikut penjelasannya.
Penyebab Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A. Virus tersebut dapat menyebar dengan mudah melalui tinja (jalur fecal-oral). Penyebab virus hepatitis A semakin mudah pada lingkungan dengan sanitasi yang buruk. Misalnya, jika ada satu orang yang terinfeksi virus tersebut di satu rumah, maka terdapat kemungkinan bahwa penghuni lainnya di rumah itu juga berisiko tertular.
Virus hepatitis A bahkan bisa bertahan di tinja selama beberapa bulan setelah terjadi infeksi, terutama pada bayi dan anak-anak.
Penyebab Hepatitis B
Sementara itu, penyebab hepatitis B adalah virus hepatitis B. Di mana virus tersebut sangat mudah menular melalui hubungan seksual tanpa pengaman (kondom) atau dari jarum suntik, alat tindik, alat tato, alat cukur, atau alat alat pribadi lainnya yang dipakai bergantian dengan penderita. Penyakit ini juga bisa menular dari ibu hamil ke janinnya.
Penyebab Hepatitis C
Hepatitis C adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C. Infeksi virus ini dapat mengakibatkan peradangan yang mengganggu fungsi fungsi kerja hati. Penularan hepatitis C dapat terjadi melalui darah yang terkontaminasi saat virus masuk ke aliran darah seseorang yang belum terinfeksi. Selain itu, hepatitis C juga dapat menular melalui aktivitas seksual yang dilakukan dengan tanpa pengaman.
Sumber : RSPP
Gejala Hepatitis Tipe A, B & C
Perbedaan hepatitis A, B, dan C selanjutnya juga terletak pada gejalanya. Meski ketiganya disadari oleh kondisi peradangan hati, namun terdapat beberapa perbedaan, salah satunya adalah waktu kemunculan gejala.
Gejala Hepatitis A
Gejala hepatitis A biasanya muncul sekitar dua minggu sampai satu bulan setelah penderitaannya terinfeksi, sehingga kadang-kadang terlambat disadari oleh penderitanya. Kemunculan gejala hepatitis A kerap diawali dengan demam disertai menggigil, pusing, dan nyeri otot. Kemudian penderita akan mengalami gejala lanjutan, seperti:
- Warna mata dan kulit menguning (jaundice).
- Mual dan muntah.
- Feses berwarna pucat.
- Tubuh lemas.
- Warna urine lebih gelap.
- Gatal pada kulit.
- Penurunan nafsu makan.
Gejala Hepatitis B
Berbeda dengan hepatitis A yang cenderung menunjukan gejala awal, hepatitis B sering kali tidak memperlihatkan adanya gejala. Bahkan, pada beberapa kasus, gejala penyakit ini tidak terlihat sama sekali meski penderitanya telah terinfeksi selama bertahun-tahun.
Gejala hepatitis B biasanya terlihat ketika kondisi penyakitnya sudah kronis yang mengakibatkan beberapa komplikasi berbahaya seperti sirosis dan kanker hati, Adapun beberapa gejala yang akan muncul adalah:
- Warna kuning pada mata (jaundice) yang hilang timbul secara bergantian.
- Lemas, mual, muntah, dan tidak nafsu makan.
- Terasa tidak nyaman di area sekitar hati.
- Nyeri otot dan sendi.
- Demam, namun tidak terlalu tinggi.
- Terkadang disertai gejala sesak dan penurunan kesadaran.
- Perut membuncit karena berisi cairan disertai pembengkakan di kaki
Gejala Hepatitis C
Penyakit ini umumnya tidak menunjukan gejala hingga hati mengalami kerusakan parah. Banyak orang yang mengidap infeksi tanpa menyadari hingga dampak buruknya benar-benar disarankan.
Namun, saat gejalanya benar-benar terjadi, mungkin saja disalah artikan dengan kondisi lainnya. Hal ini disebut dengan hepatitis C kronis.
Beberapa gejala yang dapat timbul, antara lain:
- Merasa kelelahan.
- Mudah berdarah atau memar.
- Kerap tidak nafsu untuk makan.
- Perubahan warna kuning pada kulit dan mata (penyakit kuning).
- Penurunan berat badan.
- Urine yang dihasilkan berwarna gelap.
- Kulit yang gatal.
- Pembengkakan di kaki.
- Mengalami ensefalopati hepatik.
- Pembuluh darah yang menyerupai laba-laba di kulit (spider angiomas).
Sumbe: Rumah Sakit Pondok Indah
Cara Penularan Hepatitis Tipe A, B & C
Terdapat perbedaan dalam cara penularan hepatitis A, B, dan C,
ini masing-masing penjelasannya:
Penularan Hepatitis A
Infeksi hepatitis A dapat menyebar dengan mudah di lingkungan dengan sanitasi yang buruk. Selain itu, penularan hepatitis A juga bisa melalui beberapa cara berikut ini:
- Mengonsumsi makanan yang disiapkan oleh penderita yang tidak mencuci tangannya dengan bersih.
- Ketika penderita tidak mencuci tangan dengan baik setelah menggunakan toilet dan menyentuh makanan dan minuman.
- Melakukan kontak erat dengan penderita, terutama kontak cairan tubuh, seperti berciuman.
- Menggunakan peralatan makanan atau minuman yang telah terkontaminasi virus hepatitis A.
- Minum air yang telah terkontaminasi virus hepatitis A.
- Mengkonsumsi makanan laut dari air yang telah terkontaminasi virus dan tidak dimasak dengan matang.
Penularan Hepatitis B
Hepatitis B dapat menular melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, air liur, cairan vagina, semen, atau cairan tubuh lainnya. Penularan infeksi ini juga bisa terjadi dengan cara:
- Ditularkan dari ibu ke janin melalui kehamilan.
- Melakukan hubungan seksual tanpa pengaman (kondom) dengan
penderita hepatitis B. - Melalui peralatan yang digunakan bergantian, seperti jarum suntik, gunting kuku, alat tindik, atau alat-alat lain yang berisiko terinfeksi darah penderita hepatitis B.
Baca Juga: Makanan Terbaik Untuk Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Penularan Hepatitis C
Virus hepatitis C dapat menyebar melalui kontaminasi darah atau cairan tubuh penderita hepatitis C. Artinya, seseorang dengan hepatitis C bisa menularkan virus jika darah mereka bersentuhan dengan darah orang yang tidak terinfeksi. Beberapa cara penyebaran hepatitis C yaitu:
- Menggunakan jarum suntik bekas pakai penderita.
- Mendapatkan transfusi darah atau transplantasi organ dari penderita.
- Menjalani prosedur medis, tindik, atau tato dengan peralatan yang tidak steril
- Berbagi peralatan dengan penderita, seperti alat cukur, jarum, atau sikat gigi.
- Berhubungan seks tanpa kondom dengan penderita.
Penanganan Hepatitis Tipe A, B & C
Penangan Hepatitis A
Hepatitis A bisa sembuh dengan sendirinya dibantu dengan kemampuan sistem imun tubuh penderita dalam membunuh virus tersebut. Pengobatan dari dokter biasanya bertujuan untuk meringankan gejala sembari menunggu kondisi pasien membaik.
Penanganan Hepatitis B
Untuk penderita hepatitis B akut, tidak ada metode pengobatan khusus karena dapat sembuh dengan sendirinya. Pengobatan yang diberikan hanya bertujuan untuk meredakan gejala yang muncul.
Sementara itu, bagi penderita hepatitis B yang sudah kronis. pengobatan yang dilakukan adalah dengan pemberian obat-obatan antivirus, seperti lamivudin, telbivudine, tenofovir, dan entecavir, serta suntikan interferon.
Kontrol rutin diperlukan untuk memantau efektivitas pengobatan dan perkembangan penyakit, guna tercegah terjadinya komplikasi yang dapat berujung pada tindakan transplantasi hati.
Pencegahan Hepatitis Tipe A, B & C
Hepatitis A, B, dan C sama-sama bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi. Namun, hal ini juga perlu disertai dengan penerapan gaya hidup sehat.
Pencegah Hepatitis A
Sejumlah gaya hidup sehat untuk mencegah hepatitis A adalah:
- Menghindari kontak erat dengan penderita, seperti contohnya berbagi atau menggunakan peralatan makanan dan minuman bersama yang belum dicuci bersih.
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
- Memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi sudah dimasak matang dan bersih.
- Hindari menggunakan peralatan pribadi secara bergantian dengan orang lain.
Pencegahan Hepatitis B
Sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan hepatitis B adalah:
- Melakukan hubungan seksual secara aman.
- Menghindari penggunaan alat pribadi yang berisiko terkena cairan penderita.
- Menerapkan pola hidup sehat.
Pencegahan Hepatitis C
Sejumlah cara pencegahan atau menurunkan resiko penularan hepatitis C adalah
sebagai berikut:
- Usahakan melakukan aktivitas seksual secara aman.
- Menghindari berbagi barang pribadi yang berpotensi terkontaminasi darah,
misal sikat gigi atau gunting kuku. - Tidak menggunakan obat-obatan terlarang.
Itulah perbedaan dari setiap jenis hepatitis yang dapat menyerang hati setiap orang. Penting untuk mendapatkan vaksin dari setiap hepatitis ini agar tubuh benar-benar terlindungi dari penyakit yang dapat menimbulkan bahaya ini.Dengan begitu, kamu dapat memastikan salah satu penyakit berbahaya benar-benar kesulitan untuk menyebabkan gangguan.
Namun, apabila Anda atau anggota keluarga mengalami gejala tidak biasa yang mengarah pada hepatitis, segera janji temu dengan dokter, untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan dengan tepat. #Mari jaga selalu kesehatan anda.